DEWI SRIHUNA atau Dewi Srihunon adalah putri kesembilan Sanghyang Wisnu dengan permaisuri Dewi Sripujayanti. Ia mempunyai 12 saudara kandung, masing-masing bernama: Bathara Herumaya, Bathara Isawa, Bathara Bisawa, Bathara Isnawa. Bathara Isnapura — yang disabda menjadi raksasa dan berganti nama Ditya Rudramurti yang menurunkan Prabu Yudakalakresna, raja raksasa dari negara Dwarawati —, Bathara Madura, Bathara Madusena, Bathara Madusadana, Dewi Srtihuni, Bathara Pujarta, Bathara Parwanboja dan Bathara Hardanari.
Dewi Srihuna juga mempunyai lima orang saudara lain ibu, putra-putri Sanghyang Wisnu dengan Dewi Srisekar dan Dewi Pratiwi. Mereka adalah, Bathara Srigati yang menjadi raja negara Purwacarita bergelar Prabu Sri Mahapunggung. Kemudian Bathara Srinada yang menjadi raja negara Wirata bergelar Prabu Basurata. Batara Srinadi yang menurunkan raja-jara Mandaraka, Bambang Sitija/Bomanarakasura raja negara Surateleng dan Dewi Siti Sundari.
Pada mulanya Dewi Srihuna akan dinikahkan dengan Bathara Brahmanasadara (Bremana), Putra Sanghyang Brahma dengan Dewi Sarasyati.Tapi Bathara Bremana menolak. Dewi Srihuna kemudian dinikahkan dengan Bathara Brahmanaresi (Bremani) adik Bathara Bremana. Dari perkawinan tersebut ia mempunyai seorang putra bernama Bambang Parikenan, yang merupakan cikal-bakal keturunan trah Wukir Retawu/Saptaarga.
Karena Bathara Bremana kemudian jatuh cinta pada Dewi Srihuna, maka setelah Bambang Parikenan lahir, oleh Bathara Brahmanaresi, Dewi Srihuna diserahkan kepada kakaknya, Bathara Brahmanasadara (Bremana). Dari perkawinan tersebut, Dewi Srihuna mempunyai dua orang putri, masing-masing bernama : Dewi Srini dan Dewi Satapi.