MANFAAT DARI BAGIAN BUNGA PEPAYA
Mereka yang baru pertama kali berkunjung ke kawasan timur Indonesia (NTT, Sulawesi, Maluku dan Papua), akan selalu bertemu dengan menu sayur bunga pepaya di mana-mana. Di kawasan ini, sayur bunga pepaya bukan hanya sekadar menu eksklusif, melainkan kebutuhan sehari-hari. Karenanya, bunga pepaya selalu tampak dijual di warung-warung dan pasar. Kalau kita lihat fisik orang NTT, Bugis, Maluku dan Papua yang kuat-kuat, salah satu penyebabnya adalah sayur bunga pepaya ini. Sebab menurut penelitian fitokimia Departemen Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), bunga jantan segar pepaya gantung, ternyata mengandung zat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan bunga pepaya gantung adalah flavonoid, tanin, steroid - triterpenoid, dan karbohidrat. Penelitian dilakukan dengan cara ekstraksi sinambung menggunakan n-heksana, metilen klorida, etil asetat, dan metanol. Dari ekstrak metanol diperoleh satu senyawa amida dan dari ekstrak n-heksana diperoleh satu senyawa steroid. Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode reduksi larutan 1,1-difenil-2 pikrilhidrazil menunjukkan, ekstrak metanol memiliki aktivitas penangkap radikal bebas paling kuat dengan nilai EC50 0,3537 mg/mL. Hingga selain lezat rasanya, bunga pepaya gantung ternyata juga berkhasiat bagi kesehatan.
Di kawasan timur Indonesia, sayuran ini biasa disantap bersama talas, keladi, ubi jalar dan singkong. Bagi mereka yang belum terbiasa mengkonsumsinya, rasa sayuran ini agak aneh. Kalau kita tidak bisa memasaknya, bunga pepaya malahan akan terasa pahit. Rasa pahit ini tidak hanya terdapat pada bunga, melainkan terutama pada daun, dan penyebabnya adalah alkaloid carpein (C14H25NO2).